Dekan Fikes Unimma Dr Heni Setyowati ER, SKp, MKes menyampaikan prestasi yang diraih mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (Fikes Unimma) dalam even The 1st Asean International Student Competitions (AISC) Tahun 2021. AISC diikuti oleh 250 peserta dari lima negara ASEAN. Ada lima katagori untuk akademik yaitu bisnis, inovasi, medical science, hospitality, humanity dan social science.
Disebutkan, mahasiswa prodi S1 Ilmu Keperawatan meraih juara tiga pada lomba katagori akademik, sub katagori health science. Kelompok mahasiswa yang terdiri Sekar Laksmi Prameswari, Ayu Fatima Dewi, Riedy Bayu Pratama, Farhan Azmi Gani dan Finna Setia Oktavia membuat poster di babak pertama. Selanjutnya mempresentasikan materi dengan judul “The Complementary Therapy’s Potential: Herbal Medicine as an Immunomodulator For Covid-19” untuk bersaing dengan negara Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Dia menambahkan, topik yang diambil sejalan dengan visi keilmuan prodi S1 Ilmu Keperawatan yaitu terapi komplementer. Terapi komplementer merupakan penggabungan antara terapi medis dengan terapi tradisional seperti terapi herbal. Lulusan dari Fikes Unimma diharapkan selain menguasai kompetensi utama sebagai sarjana keperawatan juga menguasai terapi komplementer sehingga akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Karena payung hukum untuk memberikan terapi komplementer sudah jelas yaitu pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, maupun UU nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Kaprodi S1 Ilmu Keperawatan, Ns Sodiq Kamal MSc mengungkapkan akan selalu memfasilitasi dan memotivasi mahasiswa dalam even-even, baik skala nasional maupun internasional. Sementara Ns Eka Sakti W MKep sebagai pembimbing kelompok mahasiswa menyampaikan sangat bersyukur atas prestasi itu. Mahasiswa memang sudah memiliki potensi yang luar biasa, baik dalam menguraikan ide, serta gagasan ilmiah dalam bentuk poster maupun mempresentasikan dalam Bahasa Inggris. “Semoga menginspirasi mahasiswa Fikes Unimma untuk terus berprestasi dan semangat mengikuti berbagai kompetisi ilmiah,” harapnya.
Sekar sebagai ketua kelompok, hari ini menyampaikan bahwa latar belakang memilih topik tersebut karena keprihatinannya terhadap pandemic covid-19 yang tak kunjung berhenti. Di sisi lain Indonesia sangat kaya akan tanam-tanaman herbal yang dapat dioptimalkan sebagai penguat imun pada masa pandemic Covid-19, serta berpeluang dalam enterpreuneurship pengembangan tanaman herbal sesuai dengan topik kompetisi internasional tersebut.
Discussion about this post