Awal tahun 80 an, para mahasiswi di kampus kampus di Indonesia mulai menggunakan jilbab. Itu 40 tahun lalu. Persoalan sudah selesai dan berjalan sesuai perubahan zaman. Pilihan berkerudung atau tidak sesuai dengan keyakinan masing masing. Namun tak boleh ada yang merendahkan pilihan tersebut, dari siapapun. Apalagi dari pendidik profesional dan ilmuwan. terlalu naif. Tak boleh menganggap apa yang ada di kepala seseorang diukur dengan menggunakan tutup kepala atau tidak. Ikutilah pikiran pikirannya dalam ucapan dan tulisan. Kalau kita simak sedikit dengan keingintahuan yang jujur, kita akan tercengang. Prestasi juga bermunculan dari wanita wanita berkerudung diseluruh dunia. Para guru besar kita di kampus kampus banyak yang berkerudung.
Guinness Book of World Records mencatat bahwa lembaga tertua di dunia yang beroperasi sebagai universitas pemberi gelar akademik adalah Universitas al-Qarawiyyin yang didirikan pada 859 M oleh FATIMA AL FIHRI. Universitas pertama itu berada di Moroko dan didirikan oleh seorang Wanita Berkerudung.
Juga soal sains dan teknologi janganlah kondisi sekarang jadi alasan merendahkan agama tertentu, Para cendikia sebaiknya membaca History of Science karya Goerge Sarton. Ilmu pengetahuan itu pada abad 9-14 M puncaknya pada peradaban Islam. Eropa harus mengatakan masa itu adalah zaman kegelapan bagi Eropa. Mereka harus mempropogandakan “Renaisence”, kelahiran kembali, dan itu berutang terhadap.karya karya Islam. Inilah pengakuan yang jujur dari media barat. “Lebih dari seribu tahun yang lalu, ketika Eropa terguncang dari “Abad Kegelapan”, Timur Tengah dan Afrika Utara bersinar dengan cahaya pengetahuan. Di bawah Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M), seluruh wilayah mewakili mercusuar harapan, memancarkan kosmopolitanisme, dengan kota-kotanya dari wilayah Levantine, hingga pantai Maroko saat ini yang dengan bangga menjadi rumah bagi berbagai budaya dan tradisi” (Tasci, 2020)
Pada tahun 2015 yang lalu diperingati 1000 tahun Modern Optics oleh Unesco dan membuka kembali buku tulisan tangan Al Hazen. Buku dasar optik moderen dan masih terpelihara baik.
Kita berharap para cendikia, bisa melihat persoalan secara holistik dan jangka panjang. para cendikia seharusnya sangat bening melihat persoalan kita. Kita perlu kerukunan untuk membangun masyarakat kita baik dan semakin baik. Semoga.
Catatan: Muhammad Nur (Guru Besar UNDIP)
Baca Juga : Fatmawati, Tokoh Aisyiyah dan Pahlawan Nasional
Discussion about this post