BANDUNG, itb.ac.id—Jika selama ini mahasiswa Teknik Elektro dianggap hanya dapat berkutat pada penciptaan produk tanpa tahu bagaimana mengomersialisasikannya, anggapan itu sebetulnya salah. Pada Program Studi Teknik Elektro ITB terdapat mata kuliah yang bernama ”Inovasi dan Kewirausahaan dalam Rekayasa,” dengan kode EL4244.
Melalui pata kuliah tersebut, para mahasiswa dituntun untuk dapat membangun sebuah ide inovasi berbasis teknologi berdasarkan kebutuhan nyata yang ada dimasyarakat, sehingga tercipta suatu produk yang unggul.
Pada kuliah ini, inovasi dan entrepreneurship menyatu. STEI ITB, khususnya Prodi Teknik Elektro, menyadari pentingnya dua hal tersebut dan mengembangkan kuliah untuk membina mahasiswa di bidang entrepreneurship (kewirausahaan). Kuliah ini juga bersifat kolaboratif dan diikuti oleh peserta dari program studi lain.
Kuliah Inovasi dan Wirausaha dalam Rekayasa diintegrasikan dengan kuliah tugas akhir (skripsi) Teknik Elektro ITB yang berupa capstone design. Kuliah ini menghasilkan ide-ide bisnis yang merupakan masalah nyata yang benar-benar perlu dipecahkan.
Selanjutnya, dalam capstone design, para mahasiswa diajarkan untuk bekerja dalam tim, diajarkan untuk dapat menyelesaikan engineering problem bersama dengan rekan satu tim, dan bekerjasama dengan teman yang mungkin berfokus pada bidang pekerjaan yang berbeda. Komunikasi yang efektif dan baik merupakan prasyarat utama dalam pelaksanaan tugas akhir ini. Capstone Design sendiri sudah dilaksanakan selama 11 tahun di Prodi Sarjana Teknik Elektro ITB, dan telah menjadi contoh bagi banyak program studi teknik.
Framework yang digunakan dalam kuliah EL4244 didasarkan pada 24 steps discipline entrepreneur yang dikembangkan oleh Profesor Bill Aulet dari MIT dan telah menghasilkan banyak startup berbasis inovasi dan teknologi. Kuliah ini diampu oleh Arif Sasongko, Toronata Tambun dan Salman Subakat (CEO Paragon Teknologi). Kuliah ini didukung oleh industri dalam bentuk pendanaan dan coaching clinic. Tiap kelompok mendapatkan mentor yang memberikan masukkan untuk mempertajam ide mereka.
Kuliah ditutup dengan pitching yang dihadiri oleh industri dan venture capital. Ada sepuluh kelompok yang semuanya mempresentasikan ide bisnis berbasis teknologi. Pitching ini dihadiri oleh industri dan venture capital. Pada EEDays 2022, 14 Juni 2022, dari sepuluh kelompok yang mengikuti keigudiumumkan bahwa lima dari sepuluh ide bisnis yang disampaikan akan didanai. Pada kegiatan sidang dan tugas akhir Teknik Elektro ini, CEO Paragon, Salman Subakat, mengumumkan bahwa, ide bisnis ini akan diteruskan dalam bentuk kerja praktek, tugas akhir, dan kuliah lainnya menggunakan skema MBKM.
Kuliah ini dan skema yang telah dibangun akan terus dikembangkan. Semoga akan banyak entrepreneur yang dihasilkan dan tahun depan akan lebih banyak yang dapat terlibat termasuk mahasiswa dari berbagai program studi lain.
Baca Juga : Menkes Dukung Pengembangan Vaksin Merah Putih Buatan UNAIR dan PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia
Discussion about this post