Hizbul Wathan Qobilah Jendral Sudirman-Khodijah, Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar Pelatihan Jaya Melati I. Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar kepanduan Hizbul Wathan. Diikuti oleh 673 peserta, terdiri dari 534 putri dan 139 putra, pelatihan digelar di UMJ selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Minggu, 22-24 Juli 2022. Pelatihan ini diawali dengan Upacara Pembukaan di Lapangan UMJ pada Jumat (22/07) sore.
Rektor UMJ turut hadir dalam Upacara Pembukaan bertindak sebagai Pembina Upacara. Hadir pula Wakil Rektor IV UMJ, Ketua Umum dan Sekretaris Umum Kwartil Pusat Hizbul Wathan, Ketua dan Sekretaris Kwartil Wilayah DKI Jakarta, Ketua Kwartil Daerah Tangsel, dan Dekan FIP UMJ beserta jajarannya. Jaya Melati I yang diselenggarakan oleh UMJ merupakan pelatihan dengan peserta terbanyak yang pernah dilaksanakan di seluruh Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kebijakan Dekan FIP UMJ yang menjadikan Hizbul Wathan sebagai mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa FIP UMJ.
Ketua Qobilah Puteri HW UMJ, Dr. Sri Imawati, S.Pd., M.Pd., menjelaskan dalam laporannya bahwa Jaya Melati I diselenggarakan sebagai ujian mata kuliah HW FIP UMJ. Pada kesempatan tersebut, Imawati juga menyampaikan adanya rencana pengajuan kurikulum HW FIP UMJ menjadi kurikulum percontohan bagi seluruh PTMA di Indonesia. Pengajuan ini disambut baik oleh Ketua Umum Kwarpus HW, Endra Widyarsono, saat memberikan sambutan.
Penyelenggaraan Jaya Melati I disambut baik oleh Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Pada sambutannya, Ma’mun mengajak seluruh peserta dan jajaran yang hadir untuk mengingat bagaimana kelahiran Hizbul Wathan mengiringi perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang konsisten mendirikan gerakan kepanduan.

Jenderal Sudirman menjadi salah satu nama yang disebut oleh Ma’mun sebagai tokoh yang membesarkan HW. “Belum 40 tahun sudah menjadi jenderal penuh, oleh karenanya sebutannya panglima besar Jendral Sudirman. Itu orang Muhammadiyah. Berbanggalah jadi kader Muhammadiyah. Generasi awal ketika Indonesia menjelang merdeka, (perjuangan bangsa Indonesia) diisi oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah,” kata Ma’mun.
Selain itu, Ma’mun juga mempertimbangkan bahwa pelaksanaan Jaya Melati I oleh FIP UMJ dapat dilakukan pada masa ujian semester agar dapat juga dilaksanakan oleh seluruh fakultas di UMJ.
Endra Widyarsono, Ketua Umum Kwarpus HW memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada UMJ, khususnya HW UMJ yang dapat melaksanakan Pelatihan Jaya Melati I dengan jumlah peserta 673. Angka tersebut merupakan jumlah peserta terbanyak yang pernah ada dalam pelatihan Jaya Melati I di seluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Endra juga menegaskan kesiapannya untuk merekomendasikan kurikulum HW di UMJ untuk seluruh PTMA di Indonesia.
Upacara dilanjutkan dengan penyerahan bendera pelatihan dari Ketua Umum Kwarpus ke Ketua Pelaksana Jaya Melati I HW UMJ. Rangkaian acara berlanjut hingga Minggu, 24 Juli 2022. Peserta akan menerima materi pelatihan yang meliputi Penanggulangan Bencana, Sasaran Pengembangan Kursus, Perkemahan sebagai Alat Pendidikan, Sandi, Semapore dan Morse, serta materi keagamaan yang menjadi poin penting dan pembeda antara kader HW dengan gerakan kepanduan lain.
Selain Jaya Melati I, HW UMJ juga menggelar Scouting Skill Competition National 2, yakni perlombaan kepanduan yang diikuti oleh peserta Jaya Melati I UMJ dan kafilah penuntun Perguruan Tinggi se-Indonesia. Perlombaan diselenggarakan secara daring dengan mengirimkan video. Pemenang akan diumumkan pada sesi pentas seni Jaya Melati I UMJ, Sabtu (23/07) mendatang. (DN/KSU)
Discussion about this post