Muhammadiyah di usianya yang telah menginjak 1 (satu) abad, banyak memberikan kebermanfaatan bagi umat melalui dakwah dan amal usaha yang berkembang. Nilai ideologis dipegang teguh kader Muhammadiyah dalam mengiringi perjalanan dakwah Muhammadiyah hingga kini. Syiar dakwah terus digencarkan agar mencapai tujuan besar Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sebagai salah satu amal usaha, Universitas Muhammadiyah Jakarta turut bertanggung jawab dalam mensyiarkan agama Islam dan dakwah Muhammadiyah. Salah satu bentuk pengejawantahan syiar dakwah Muhammadiyah yang dilakukan UMJ ialah dengan menggelar Hari Bermuhammadiyah (HBM).
Program tersebut selain dapat mempererat silaturrahim sesama warga Muhammadiyah, juga merupakan momentum bagi sivitas akademika UMJ untuk menumbuh-kembangkan rasa cinta, semangat dan syiar Muhammadiyah secara inklusif, dan mendalami ideologi gerakan Muhammadiyah.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al Islam dan Kemuhammadiyahan UMJ, Drs. Fakhrurazi, M.A., saat ditemui di Ruang LPP AIK UMJ, mengatakan bahwa gagasan adanya HBM dari konsep pemahaman dakwah Muhammadiyah. Empat pilar dakwah masyarakat Islam sebenar-benarnya ialah pilar aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah duniawiyah yang harus diejawantahkan di UMJ.
“Dakwah Muhammadiyah itu ditujukan untuk peningkatan pengamalan dari ajaran agama Islam, sehingga Islam itu dakwahnya amar ma’ruf nahi munkar. Kemudian menyampaikan kebenaran kepada masyarakat sesuai dengan tujuan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yg sebenar-benarnya,” ujar Fakhru, Kamis (04/08).
Hari Bermuhammadiyah UMJ digelar sekali dalam dua bulan, hal tersebut dinilai Fakhru tepat karena melihat pedoman pelaksanaan AIK di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah. “Di situ (pedoman pelaksanaan AIK), dikatakan paling tidak pengajian umum yang melibatkan semua pihak dan masyarakat sekitar dua bulan sekali,” pungkas Fakhru.
Senada dengan Ketua LPP AIK UMJ, Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Candra, S.H., M.H., mengatakan bahwa Hari Bermuhammadiyah di UMJ diadakan dalam rangka membumikan gerakan dakwah Muhammadiyah kepada warga persyarikatan Muhammadiyah. “Hari Bermuhammadiyah diisi dengan kegiatan pengajian dan gerakan sosial lainnya sebagai wujud dari spirit atta’awun yang mendukung gerakan dakwah Muhammadiyah, dihadiri oleh warga muhammadiyah yang berada di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta,” ujar Septa saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (04/08).
Sabtu (06/08) mendatang, UMJ akan menggelar Hari Bermuhammadiyah II dengan mengusung tema Menyongsong Muktamar Muhammadiyah Ke-48: Tajdid Politik untuk Indonesia Beradab dan Bermartabat. Kegiatan tersebut akan menghadirkan Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (Rektor UMJ), Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti, M.Ed. (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), H. Arsul Sani, S.H., M.Si., Pr.M., LL.D. (Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI).
Selain itu, kegiatan juga diisi dengan peluncuran program Youth Leader Scholarship dan penandatanganan Memorandum of Understanding. Penandatangan lembar kesepahaman dilakukan UMJ dengan dua instansi, yakni antara UMJ dengan Pemprov Gorontalo yang diwakili oleh Ir. Hamka Hendra Noer, M.Si., pH.D. (Pj Gubernur Gorontalo), dan MoU antara UMJ dengan BPJS Kesehatan yang diwakili oleh dr. Andi Afdal, MBA., AAK. (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan).
Kegiatan juga akan disemarakkan dengan bazar yang mendorong kreativitas dan kewirausahaan karyawan maupun mahasiswa UMJ. Semua sivitas akademika diundang dan dihimbau hadir dalam rangka silaturrahim, menumbuh-kembangkan syiar Muhammadiyah dan mendalami ideologi gerakan Muhammadiyah.
Septa mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan peran Muhammadiyah semakin nyata bagi agama, umat dan bangsa. (DN/KSU)
Discussion about this post