Dalam rangka memperingati hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, Frida Aulia Indonesia menggelar Batik Fashion Show dan Pameran Batik di Melbourne, Australia. Batik Fashion Show dilaksanakan dalam acara Indonesia Night yang bertajuk “Echo of the Archipelago” bertempat di Sofitel Hotel, Melbourne (30/9). Kegiatan dilanjutkan dengan Fashion Show dan pameran batik dalam acara Festival Indonesia 2022 di Argyle Square (2/10).
Pemilik merek Frida Aulia Indonesia, Frida Nursanti merupakan pengusaha batik alumnus IPB University yang berasal dari Kota Bogor. Sebagai fashion designer, Frida juga banyak berkolaborasi dengan para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memproduksi karya-karya batiknya. Menurutnya, alasan memamerkan batik di Melbourne karena ingin Batik Indonesia mendunia dan UMKM bisa naik kelas.
“Saya ingin agar batik Indonesia dikenal masyarakat dunia. Oleh karena itu saya berusaha untuk mengikuti berbagai pameran batik di berbagai negara, termasuk di Australia. Sehingga ketika pak Najib dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra menginformasikan mengenai peluang pameran batik di Melbourne, saya beserta tim segera menyambutnya,” ungkap Frida.
Batik Frida Aulia Indonesia selama ini sudah dipamerkan di berbagai negara. Antara lain pernah tampil di Moskow, Mumbai, Istanbul dan negara-negara ASEAN, seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada upaya mempromosikan batik ke tingkat dunia. Menurutnya, KBRI Canberra dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne sangat mendukung upaya-upaya mempromosikan batik sebagai sebuah produk kebudayaan dan industri kreatif ke masyarakat Australia.
“Bulan Agustus lalu kami mengundang pembatik asal Jogja untuk melakukan workshop dan pameran batik di Canberra. Kali ini, bersamaan dengan peringatan hari batik nasional, kami sangat senang kedatangan Frida Aulia Indonesia untuk memamerkan batiknya ke masyarakat Australia”, jelas Najib.
Ia menyebut, saat ini batik tidak hanya hadir sebagai warisan kebudayaan dunia, tapi juga menjadi bagian dari industri kreatif yang modern. Oleh karena itu, beginya batik perlu dipromosikan kepada masyarakat Australia, sehingga mereka tidak hanya mengenal Indonesia dari sisi tradisionalisme, tapi juga modernisme.
Menurut Dosen IPB University dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) ini, batik karya Frida Nursanti memiliki keunikan tersendiri. Produk Frida Aulia Indonesia, kata dia, berciri khas simple dan elegan sehingga layak dipromosikan di tingkat dunia.
“Desain batik Frida umumnya berkaitan dengan Kota Bogor. Batik yang dipamerkan kali ini, di dalamnya terkandung motif Kebun Raya Kota Bogor dan motif lawang salapan Endah Bogor. Batiknya sederhana dan tampak elegan, sesuai dengan selera masyarakat Australia”, tambah Najib.
Batik Fashion Show dan Pameran Batik dari Frida Aulia Indonesia sangat menarik minat warga Australia yang hadir. Warga banyak bertanya dan antusias ingin tahu lebih jauh mengenai batik yang dihadirkan di Melbourne itu. Minat masyarakat terhadap batik Frida Aulia Indonesia juga dibuktikan dengan laris manisnya produk yang dipamerkan.
“Sejak buka dua koper dan empat ransel berisi batik sampai stand hampir tutup, stand kami tidak pernah kosong dan tidak pernah beres melayani pengunjung. Kami nyaris tidak bisa duduk dan diam. Masya Allah, lelah tapi sangat menggembirakan. Senang batik Indonesia bisa diterima masyarakat Australia di Melbourne,” ujar Frida.
Selain mengenai Kota Bogor, batik Frida Aulia Indonesia yang dipamerkan juga bermotif Peta Indonesia. Menurut Frida, Peta Indonesia merupakan gambaran keindahan gugusan pulau yang ada di Nusantara, yang di dalamnya terdapat budaya yang beraneka ragam. “Dengan batik Peta Indonesia yang indah, saya berharap Indonesia semakin dikenal di Australia”, tutup Frida.
Kegiatan Festival Indonesia sendiri merupakan acara tahunan di Melbourne yang diselenggarakan oleh Festival Indonesia Inc bekerjasama dengan KJRI untuk Victoria dan Tasmania. Acara Festival Indonesia 2022 ini merupakan yang pertama setelah dua tahun tak terlaksana karena pandemi COVID-19. (*/Rz)
Discussion about this post