Academiamu
No Result
View All Result
Senin, Oktober 27, 2025
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
Subscribe
Academiamu
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
No Result
View All Result
Academiamu
No Result
View All Result
Home Info Kampus

CTSS IPB University Bahas Sains dan Budaya untuk Masa Depan Peradaban Indonesia

by academiamu
Oktober 5, 2021
in Info Kampus, Opini
Reading Time: 3 mins read
A A
Sains dan Budaya untuk Masa Depan Peradaban Indonesia
156
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University kembali menyelenggarakan Afternoon Discussion on Redesigning the Future (ADReF). Diskusi ADReF kali ini membahas tentang sains dan budaya untuk masa depan peradaban Indonesia. 

Prof Husin Alatas, Sekretaris Eksekutif CTSS IPB University mengatakan, diskusi kali ini membahas tentang keterkaitan antara sains dan budaya. “Jika kita bisa mengidentifikasi hal tersebut, ini dapat memberikan harapan bahwa Indonesia suatu saat akan berkontribusi terhadap perkembangan sains tanpa meninggalkan jati diri dan budaya bangsa,” kata Prof Husin Alatas, Guru Besar IPB University dari Departemen Fisika. 

RelatedPosts

UMS Juara ISS Berbasis Nilai Qur’an

Tak Sekadar Baca, Anak-Anak Pondok Desa Jamus Dilatih Jadi Pendongeng Kreatif

Siswa SMK di Mranggen Diajak Menjelajah 7 Benua dan 5 Samudra Melalui Pembuatan Video Edukatif di Canva

Terkait sains dan budaya, Prof Melani Budianta, menyebut, masa peradaban Indonesia terletak pada kelindan sains dan budaya. “Kalau kita tidak bisa mengintegrasikan sains dan budaya, artinya sains berjalan sendiri dengan budaya, maka akan sulit bagi kita dalam membangun peradaban di masa depan,” ujar Prof Melani Budianta, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Ia pun mencontohkan, pengetahuan tradisional yang berkembang maju saat ini adalah teknik akunpuntur yang dikembangkan di China. Teknik akupuntur ini sangat terkait dengan budaya China, bahwa seluruh tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang holistik. 

“Jadi ada falsafah di balik praktik akupuntur ini. Karena satu titik di tubuh kita itu terkait dengan seluruh tubuh kita,” tambah Prof Melani Budianta. 

Di Indonesia, katanya, budaya dan kearifan lokal yang masih lestari di masyarakat seperti praktik sasi. Praktik sasi ini terkait dengan pengetahuan tentang masa ikan bertelur. Praktik ini juga menjadi sistem untuk menjaga keberlangsungan spesies ikan serta konservasi sumber daya alam. 

“Dari praktik ini, kita melihat bahwa budaya dan sains itu terkait di sini. Jadi ini perlu pendekatan dari berbagai ahli untuk meneliti di balik praktik sasi dan menunjukkan bahwa budaya kita mengenal ini,” tambahnya.

Kalau ini sampai hilang, lanjutnya, lalu kita lupakan dengan ilmu-ilmu kapitalisme, maka kita akan memaksa alam itu untuk keserakahan manusia. Namun demikian, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, terjadi dikotomi antara pengetahuan modern dan pengetahuan tradisional. 

“Pengetahuan modern menjadi hegemonik dan meminggirkan pengetahuan lokal yang saat ini masih dianggap sebagai tahayul, mitos, yang tidak berdasar dan tidak rasional,” kata Prof Melani. 

Akibatnya, pengetahuan tradisional nyaris punah, padahal akupuntur, salah satu contoh sistem pengobatan herbal di China, ketika terus dikembangkan, pada akhirnya dapat melengkapi sistem pengobatan modern. Hal serupa juga berlaku bagi budaya dan pengetahuan tradisional di Indonesia apabila dikembangkan. 

“Indonesia itu kaya dengan budaya dan keanekaragaman hayatinya, jadi mari kita jaga dan lestarikan kekayaan kita,” ajaknya.

Untuk mengembalikan kelindan sains dan budaya, ia menyarankan untuk mengadakan dialog lintas disiplin dalam pengetahuan modern. Tidak hanya itu, ia juga menyebut bahwa dialog transdisiplin dengan pengetahuan tradisional harus terus dikembangkan dan digali landasan filosofisnya. Terutama kaitannya dengan kearifan sosial-ekologi dan keterkaitan dengan sains. 

“Paradigma neoliberal sedang krisis, ini memerlukan kearifan dan peradaban baru yang ekologis dan holistik, oleh karena itu, kelindan sains dan budaya menjadi kunci untuk memajukan peradaban di Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga : Kapan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun Diberikan?

Tags: IPB

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN

Popular News

  • Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    1245 shares
    Share 498 Tweet 311
  • Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T Guru Besar Termuda di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    455 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Peran Statistika Dalam Era Digital

    308 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Dirjen Pendidikan Tinggi : Mahasiswa Kembali Beraktivitas di Kampus

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • WANITA BERKERUDUNG ITU PENDIRI UNIVERSITAS PERTAMA DI DUNIA

    280 shares
    Share 112 Tweet 70

Recent News

Gambar Mahasiswa FAI

UMS Juara ISS Berbasis Nilai Qur’an

Oktober 26, 2025
Tak Sekadar Baca, Anak-Anak Pondok Desa Jamus Dilatih Jadi Pendongeng Kreatif

Tak Sekadar Baca, Anak-Anak Pondok Desa Jamus Dilatih Jadi Pendongeng Kreatif

September 29, 2025

Kategori

  • Advetorial
  • blog
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

ACADEMIAMU

“Berita Academia Nomor Satu Di Indonesia.”

 

“The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.”

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif

No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepage
    • Beranda
    • Advetorial
    • Info Kampus
    • Inspirasi
    • Internasionalnews
    • Opini
    • Sainstekno
    • Sosok
    • Tokoh

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif