Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengambil langkah strategis untuk memperkuat dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. UMY menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian RI, serta puluhan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya.
Di samping itu, penandatanganan ini bertujuan memperluas kolaborasi dalam bidang penelitian, perlindungan varietas tanaman, pendaftaran, perizinan pertanian, bahkan hingga hilirisasi hasil inovasi pertanian.
Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng., Direktur Direktorat Inovasi dan Hilirisasi (DIH) UMY, secara resmi menandatangani MoU bersama perwakilan PTM dari seluruh Indonesia. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa (28/10).
Fokus pada Hilirisasi dan Inovasi Pertanian
Kerja sama ini menjadi langkah konkret untuk mengoptimalkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Sebagai buktinya, ia menitikberatkan pada aspek penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih lanjut, kedua aspek ini harus berorientasi pada inovasi di sektor pertanian. PTM melakukan kolaborasi dengan memfokuskan pada perlindungan, pendaftaran, pelepasan varietas tanaman, serta proses perizinan pertanian yang dihasilkan dari riset-riset unggulan.
Lebih dari 29 pimpinan PTM dan 30 Ketua Sentra HAKI PTM dari berbagai wilayah Indonesia menghadiri acara ini. Kehadiran ini menunjukkan komitmen kuat Muhammadiyah dalam mendorong kemajuan sektor pertanian nasional. PVTPP Kementerian Pertanian RI hadir sebagai mitra strategis dalam implementasi kerja sama ini.
Dr. Novi Caroko menegaskan bahwa MoU ini adalah momentum penting bagi UMY untuk mempercepat transfer dan hilirisasi hasil riset pertanian. Tujuannya adalah agar hasil riset dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Kerja sama ini menjadi platform penting bagi UMY untuk mempercepat hilirisasi hasil riset pertanian kami. Dengan dukungan PVTPP, proses perlindungan varietas dan perizinan dapat berjalan lebih terstruktur dan efisien. Alhasil, inovasi UMY dapat memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Dr. Novi Caroko usai penandatanganan.
UMY berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan sektor industri. Tujuannya adalah mewujudkan pertanian yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Melalui kerja sama ini, UMY berharap semakin banyak inovasi yang lahir dari kampus-kampus Muhammadiyah untuk kemaslahatan umat dan keberlanjutan pangan Indonesia.
Sunber – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 5 Yogyakarta




Discussion about this post