Dr Hawis Madduppa, Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, diundang menjadi pembicara dalam 2021 Asia Pacific FIP CoP Workshop, (16/11). Dalam kesempatan ini, dosen IPB University itu membahas perihal keterlibatan pemerintah dalam Fisheries Improvement Projects (FIP).
“Seperti yang kita ketahui, Indonesia mendukung untuk terlaksananya perikanan berkelanjutan, yang memperhatikan ketersediaan ikan dan habitatnya tetap lestari,” kata Dr Hawis Madduppa, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelola Rajungan Indonesia (APRI).
Namun kenyataannya, kata Dr Hawis, stok perikanan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Ia menegaskan, apabila tidak dilakukan manajemen pengelolaan yang mengikuti prinsip pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, dapat diprediksi ketersediaan ikan di laut akan habis pada tahun 2050. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian stok ikan di laut, Program Perbaikan Perikanan atau Fisheries Improvement (FIP) Project menjadi solusi yang tepat.
Secara khusus, Dr Hawis membahas FIP rajungan di Indonesia dan praktik perikanan berkelanjutan. Ia juga menjelaskan peran serta pemerintah dalam FIP. Menurutnya, pelaksanaan FIP harus dilakukan secara konsisten untuk mencapai tingkat keberlanjutan yang tinggi sehingga sesuai dengan standar perikanan berkelanjutan Marine Stewardship Council (MSC).
“Dari lima tahap kemajuan FIP, perkembangan FIP untuk rajungan telah berada di tahap ke lima dengan peringkat kemajuan yang luar biasa. Saat ini sedang diupayakan untuk segera memverifikasi sertifikasi MSC,” ujarnya.
Dr Hawis menambahkan, keterlibatan pemerintah menjadi faktor pendorong dalam mendukung kelancaran terlaksananya FIP. Ia berharap, semua pihak termasuk pemerintah memiliki komitmen dan kerjasama untuk bersama-sama mendorong kesuksesan FIP.
“Partisipasi aktif dari pemerintah dan juga pemangku kepentingan lainnya dalam FIP rajungan secara finansial atau dukungan sangat penting untuk mewujudkan perikanan rajungan yang berkelanjutan,” tambah Dr Hawis.
Selain Dr Hawis, sejumlah pembicara lain turut meramaikan Asia Pacific FIP CoP Workshop ini. Pembicara tersebut yaitu Binh Vuong dan Ca Le Ba dari WWF Vietnam, Treerat Chaowthawee dari Thai Crab Product Group Advisor, dan Praulai Nootmorn dari Department of Fisheries. Para pembicara membahas perubahan pengelolaan perikanan dan pendekatan yang dilakukan untuk melibatkan pemerintah dalam FIP. (ARS, IPB)
Baca Juga : Tiga Peneliti UGM Masuk Top 2% World Rangking Scientist 2021
Discussion about this post