ULUL ALBAB bukan sekedar ilmuwan. Ulul Albab sebuah terminologi untuk ilmuwan berdasarkan al Quran. Ilmuwan adalah orang yang menggali, menguasai, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi demi mencari kebenaran serta meningkatkan kesejahteraan, harkat, dan martabat manusia.
Ulul albab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni sehingga tidak akan mengalami kerancuan dalam berfikir, dan dia adalah seorang ilmuwan yang sampai kepada kholiq sang pencipta dan rahasia ciptaannya itu dipelajari dan dimanftaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan, harkat, dan martabat manusia, serta berikrar bahwa ciptaan Allah itu tidak sia sia.
Inilah sedikit uraian terminologi ulul albab dan mukjizat al Quran untuk sepanjang masa.
Tak seperti biasanya, disuatu subuh Bilal telah menyelesaikan kalimat terakhir azan. Nabi Muhammad belum juga berada di masjid. Biasanya nabi tiba sebelum azan selesai. Apa gerangan yang terjadi? Bilal melihat ke rumah nabi yang berada di sebelah masjid. Dia temukan nabi sedang menangis dengan mata yang sembab, karena begitu lama sudah beliau menangis. Mengapa Nabi Allah menangis? Nabi malam itu menerima wahyu surat Ali Imron, ayat 190 dan ayat 191.
Riwayat turunnya ayat ini diceritakan oleh Thabrani dan Ibnu Abu Hatim yang sumbernya dari Ibnu Abbas, mengatakan:”Orang-orang Quraisy menjumpai Nabi, dan meminta nabi menunjukkan mujizatnya”. Kata kaum Quraisy kepada Nabi. “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Shafa ini dijadikannya sebagai bukit emas. Seperti nabi-nabi orang Yahudi datang menemui orang-orang Yahudi, Musa tongkatnya dan tangannya yang putih bagi mata yang memandang. Nabinya orang-orang Nasrani, Isa, menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, orang yang berpenyakit kusta bahkan menghidupkan orang yang telah mati”. Nabi memohon kepada Allah agar dapat menunjukkan kebesaran Allah kepada orang-orang Quraisy. Maka turunlah ayat 190-191 surat Ali Imran tersebut.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulul albab).” (QS. Ali Imran: 190)
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 191)
Dari kedua ayat tersebut menujukkan bahwa mujizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad adalah ayat-ayat Allah yang tersurat dalam Al Quran dan tersirat di alam semesta dan semua ciptaan Allah. Mujizat yang luar biasa untuk umat manusia sepanjang jaman. Segala ciptaan Allah terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulul albab). Ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dari proses berpikir dan meneliti yang tak pernah habis. Mujizat tersebut sangat terbuka bagi umat manusia memikirkannya dan menyatakan ketakjubannya ketika horizon demi horizon rahasia Allah yang tersirat di alam semesta dibuka. Mujizat tersebut memberikan peluang bagi manusia dari semua abad untuk menyaksikan betapa Maha Besarnya Allah melalui pemikiran terhadap penciptaan alam semesta raya (langit dan bumi). Melalui kajian-kajian terhadap alam semesta dan segala isinya. Melalui perenungan-perenungan pergantian siang dan malam. Melalui penelitian-penelitian terhadap alam makro dan alam mikro. Semua ciptaanNya mengandung banyak rahasia yang tabir rahasia itu dapat dibuka melalui pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dalam surat Az Zumar ayat 21 Allah mengingatkan kita agar menjadi seorang yang menggunakan akal sehat dengan memperhatikan/meneliti sekitar kita. Firman Allah: “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat” (QS 39 ayat 21)
Suatu horizon ilmu terbuka, seorang ulul albab akan melihat horizon lain yang masih rahasia. Manusia yang menggunakan akal pikirannya akan menangkap secara jelas dan sangat tegas, sangat presisi tentang keteraturan. Semua teratur tanpa cacat. Manusia dan semua makhluk Allah akan bertasbih menyebut maha suci Dia dengan mempersaksikan ciptaanNya.
Hukum-hukum alam yang yang tanpa cacat adalah ciptaannya. Pemanfatan hukum-hukum alam diungkap menjadi sains seperti fisika, kimia, biologi dan segala turunannya. Dari sains lahirlah berbagai teknologi (potensi menerapan sains) untuk kesejahtraan umat manusia. Ilmu Allah yang terdapat dalam semua ciptaanNya tak akan pernah habis. Manusia mengetahuinya hanyalah sangat sedikit. Seorang ulul albab, dengan semua temuannya, akan sampai pada pengakuan bahwa, Allah Maha Suci. Inilah doanya “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” Aamiin ya Rabbal Aalamiin. Smg 21 Ramadhan 1443 H
Catatan : Muhammad Nur
Baca Juga : Mengenal Test Anxiety Disorder, Kecemasan Luar Biasa Hadapi Ujian
Discussion about this post