9 Film Bernuansa Muhammadiyah, 4 di antaranya Tayang di UMJ Cinema
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia, Muhammadiyah telah dan terus berkiprah sejak 1912. Dakwah Muhammadiyah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui film. Jejak perjuangan tokoh-tokoh dan kiprah Muhammadiyah diabadikan dalam berbagai film yang menginspirasi.
Banyak film tentang Muhammadiyah baik yang diproduksi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah maupun rumah produksi lain yang bisa jadi pilihan tontonan. Film-film tersebut antara lain: Laskar Pelangi (2008), Sang Pencerah (2010), Si Anak Kampoeng (2011), Nyai Ahmad Dahlan (2017), Meniti 20 Hari (2017), 9 Putri Sejati (2018), Jejak Langkah 2 Ulama (2019), Sang Pendekar (2020), dan Cita-Citaku Setinggi Balon (2021).
Dari 9 (sembilan) judul film di atas, 4 (empat) diantaranya akan tayang di UMJ Cinema. Penayangan film tersebut dalam rangka semarak menuju Muktamar Muhammadiyah ke-48. Berikut 4 sinopsis film yang akan tayang di UMJ Cinema.
1. Meniti 20 Hari
Film ini berkisah tentang perjalanan sosok Abdul Rozak (AR) Fachruddin dalam dakwahnya dari kota Palembang ke Medan saat akan menghadiri Kongres Muhammadiyah ke-28 pada tahun 1939. Rozak panggilan AR Fachrudin kala muda ditugasi melatih Hizbul Wathan di Palembang hingga akhirnya mendapatkan pesan untuk menghadiri kongres.
Film garapan sutadara Arimus Barianto yang dipersembahkan LSBO PP Muhammadiyah ini bertemakan pendidikan karakter yang bertujuan mendidik bagi kader-kader Muhammadiyah melalui sebuah perjalanan dakwah AR Fachrudin bersama Pandu Hizbul Wathan pada masa mudanya.
2. 9 Putri Sejati
Film ini mengisahkan perempuan-perempuan muda di Kauman yang berusaha keluar dari kungkungan zaman. Diawal abad 19 perempuan hanya berkodrat di dapur, sumur, dan kasur sehingga selalu keberadaanya selalu terbelakang tidak ada ruang bagi mereka (perempuan).
Dengan bimbingan Kiai Dahlan dan Nyai Walidah, 9 Putri Sejati ini menjadi perempuan yang berbeda pada zamannya. Mulai perpendidikan lewat sekolah Belanda yang berkonotasi “sekolah kafir” (saat itu) hingga kiprahnya yang ikut memerangi buta aksara dan buta ilmu untuk kaum perempuan di lingkunganya.
Film ini merupakan film kedua persembahan dari LSBO PP Muhammadiyah yang dirilis sejak Desember 2018 dalam rangka mengangkat sejarah dan peranan perempuan Muhamamdiyah sebagai pelopor dalam memperjuangkan emansipasi dan kesetaraan hak perempuan di Indonesia.
3. Jejak 2 Ulama
Film ini merupakan inisiasi dari Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Film Jejak Langkah 2 Ulama menceritakan perjalanan hidup 2 ulama besar nusantara yaitu Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Kiai Haji Hasyim Asy’ari.
Film ini memiliki pesan yang sangat kuat dan mendalam bahwa diantara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memiliki ikatan sejarah, kekeluargaan, dan persaudaraan yangs angat kuat. Walaupun antara Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim terdepat perbedaan dalam urusan khilafiyahnya namun keduannya tidak pernah membedakan dan memperdebatkan paham keagamaan masing-masing.
4. Cita-Citaku Setinggi Balon
Ruri (Cahya Anindya) dan Seno (Raditya Evandra) mengalami kesusahan akibat pandemi Covid-19. Keduanya memiliki cita-cita yang terhalang dan sulit terwujud dikarenakan adanya wabah Covid-19. Kedua anak tersebut berasal dari dua keluarga yang berbeda kondisi sosialnya. Keluarga Ruri adalah keluarga yang serba kecukupan, sedangkan keluarga Seno adalah keluarga kecil menengah bawah. Ayahnya penjual balon yang harus berhenti berjualan karena tempat-tempat wisata ditutup selama pandemi.
Abid (MA Narendra A), sahabat Seno, selalu mengingatkan Seno agar selalu sabar dan pantang menyerah. Keduanya menjalankan berbagai ide unik, kreatif, dan lucu untuk mencoba mewujudkan cita-cita Seno, begitu juga Kedua orang tua Ruri dan Seno yang berusaha sedemikian rupa untuk mewujudkan cita-cita sederhana itu.
Mengusung konsep bioskop, UMJ Cinema akan buka pada 5-9 September 2022 di Auditorium FIP UMJ.
Discussion about this post