Academiamu
No Result
View All Result
Selasa, Mei 13, 2025
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
Subscribe
Academiamu
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
No Result
View All Result
Academiamu
No Result
View All Result
Home Info Kampus

Pakar UGM: Obat Sakit Kepala Aman Dikonsumsi, Bukan Sumber Penyebab Anemia Aplastik

by academiamu
April 19, 2024
in Info Kampus, Sainstekno
Reading Time: 3 mins read
A A
Pakar UGM: Obat Sakit Kepala Aman Dikonsumsi, Bukan Sumber Penyebab Anemia Aplastik
154
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Berpulangnya komedian Babe Cabita akibat penyakit anemia aplastik menyebabkan nama penyakit ini menjadi semakin dikenal luas oleh masyarakat. Seiring dengan informasi soal penyakit ini, muncul sebuah konten di platform salah satu media sosial yang menyebutkan salah satu merek obat sakit kepala yang disebut dapat menyebabkan anemia aplastik. Sontak, masyarakat menjadi heboh, karena obat sakit kepala merupakan obat yang sering dikonsumsi masyarakat.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati saat dimintai tanggapan terkait informasi tersebut menjelaskan bahwa informasi tersebut belum sepenuhnya benar meski ada beberapa jenis obat yang berpotensi menyebabkan anemia aplastik. Menurutnya, kasus anemia aplastik akibat mengkonsumsi obat-obatan termasuk jarang terjadi. “Kejadian anemia aplastik akibat obat termasuk jarang. Apalagi seperti obat sakit kepala yang hanya digunakan dalam jangka pendek, jika perlu saja,” kata Zullies, Jumat (19/4).

RelatedPosts

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Soal Daya Beli Melemah di Masyarakat, Ini Kata Pakar Ekonomi UM Surabaya

Sepengetahuan Zullies, lembaga pengawasan obat pasca pemasaran di Indonesia belum menjumpai laporan kejadian anemia aplastik akibat obat. Apalagi obat sakit kepala yang beredar di Indonesia menurutnya sudah mendapatkan izin BPOM dan aman digunakan. “Selama digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaiannya. Adanya informasi pada kemasan tentang risiko menyebabkan anemia aplastik memang perlu dicantumkan sesuai aturan BPOM, walaupun kejadiannya sangat jarang, yaitu 1 kasus per 1 juta pengguna,” katanya.

Zullies mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi obat-obat sakit kepala, meski ada informasi tentang efek samping anemia aplastik pada kemasannya. Namun jika mengalami gejala sakit kepala yang terus menerus dan tidak kunjung sembuh dengan obat sakit kepala biasa, ia menyarankan untuk segera diperiksakan ke dokter karena mungkin merupakan gejala adanya gangguan penyakit lain yang lebih berat. Selain itu, rutin memantau efek samping obat-obat apapun yang digunakan, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama atau dalam dosis tinggi. “Jika  mengalami gejala yang mencurigakan seperti kelelahan yang tidak biasa, mudah memar, atau infeksi yang sering, sangat penting untuk segera menghubungi dokter,” paparnya.

Meski jarang terjadi,  Zullies mengakui memang ada beberapa obat dilaporkan dapat berisiko menyebabkan anemia aplastik. Namun perlu diingat  bahwa kejadian anemia aplastik akibat penggunaan obat ini kejadiannya sangat jarang dan itupun terjadi pada penggunaan yang kronis dengan dosis besar, dan tidak selalu terjadi pada setiap orang.

Beberapa obat yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik  meliputi  antibiotik Chloramphenicol, Obatn anti-inflamasi nonsteroid, seperti indomethacin dan fenylbutazon, bisa berisiko menimbulkan anemia aplastik, meskipun kasusnya jarang. Lalu  Kelompok antibiotik ini, termasuk sulfasalazine dan trimethoprim-sulfamethoxazole, juga telah dikaitkan dengan anemia aplastik. selain obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi, seperti carbamazepine dan phenytoin, bisa menyebabkan anemia aplastik.

Tidak hanya itu,  obat tiroid seperti propylthiouracil dan methimazole yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat sitotoksik dan kemoterapi, obat antiretroviral dalam beberapa kasus, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati HIV/AIDS telah dilaporkan menyebabkan anemia aplastik.

Seperti diketahui, anemia aplastik merupakan penyakit sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel-sel darah baru yang cukup, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Padahal sumsum tulang yang merupakan jaringan lunak yang terdapat di dalam tulang-tulang besar dan berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah.

Gejala anemia aplastik dapat bervariasi, tetapi yang umum yang nampak terlihat dengan rasa kelelahan dan lemah akibat kurangnya sel darah merah,  mudah memar atau berdarah karena kurangnya trombosit yang membantu pembekuan darah.Mudah terserang infeksi yang sering atau parah akibat penurunan sel darah putih. Sering pusing atau pingsan dan terjadi pembengkakan di area tertentu, seperti pergelangan kaki, kaki, atau area lainnya.

Penyebab pasti dari anemia aplastik menurut Zullies sering tidak diketahui, tetapi beberapa faktor yang bisa berperan, antara lain, gangguan autoimun, paparan terhadap bahan kimia seperti pestisida atau pelarut organik, dapat merusak sumsum tulang. Penggunaan obat-obatan beberapa obat, termasuk obat kemoterapi dan antibiotik tertentu, bisa merusak sumsum tulang. Bahkan terkena paparan radiasi dalam dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang.

Penulis: Gusti Grehenson

Foto: Freepik

Tags: UGM

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN

Popular News

  • Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    1223 shares
    Share 489 Tweet 306
  • Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T Guru Besar Termuda di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    454 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Peran Statistika Dalam Era Digital

    305 shares
    Share 122 Tweet 76
  • Dirjen Pendidikan Tinggi : Mahasiswa Kembali Beraktivitas di Kampus

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • WANITA BERKERUDUNG ITU PENDIRI UNIVERSITAS PERTAMA DI DUNIA

    280 shares
    Share 112 Tweet 70

Recent News

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Maret 31, 2025
Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Maret 25, 2025

Kategori

  • Advetorial
  • blog
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

ACADEMIAMU

“Berita Academia Nomor Satu Di Indonesia.”

 

“The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.”

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif

No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepage
    • Beranda
    • Advetorial
    • Info Kampus
    • Inspirasi
    • Internasionalnews
    • Opini
    • Sainstekno
    • Sosok
    • Tokoh

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif