Kreator konten dan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, baru-baru ini menggemparkan jagat maya. Pasalnya, pria yang akrab disapa Ferry itu menantang para dukun untuk mengirimkan santet kepadanya.
“Bisa bikin gue muntah paku, gue kasih Alphard, beneran, kurang menggiurkan apa tawaran gue,” cuit Ferry dalam akun Twitter-nya, Sabtu (19/10/2024).
Beberapa pekan setelahnya, Ferry mengunggah video di kanal YouTube-nya. Ferry mengaku masih belum mendapat serangan santet dalam wujud apapun. Padahal, sudah beberapa orang yang mengaku akan menyantet dirinya.
“Gue hitung di Twitter saja ada 8 orang yang confirm kalau dia mencoba (menyantet). Dari 8 orang itu ada yang ngaku beneran sakti, ada yang ngaku ngelmu, ada yang kenal orang sakti, dan sebagainya. Dan ternyata semuanya gugur,” ujar Ferry dalam video yang diunggah ke dalam kanal YouTube-nya, Senin (4/11/2024).
Pernyataan Ferry membuat sebagian warganet mempertanyakan, benarkah santet itu nyata? Dosen purna Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Drs. M. Darojat Ariyanto, M.Ag., menanggapi santai pernyataan Ferry. Menurutnya, orang yang belum pernah mengalami santet akan skeptis dan menyangkal keberadaan santet. “Dia, kan, nggak pernah ngalamin (santet),” kata Darojat, Sabtu (30/11/2024).
Santet adalah bagian dari ilmu sihir yang tujuannya untuk mengganggu seseorang dengan bantuan jin dan setan. Nur Falikhah dalam artikel bertajuk Santet dan Agama yang dimuat Jurnal Ilmu Dakwah, menguraikan santet bertujuan merusak kesejahteraan orang lain. Santet dapat melukai tubuh, membuat gila, bahkan membunuh korban.
Ilmu sihir sendiri merupakan praktik yang telah lama ada di muka Bumi. Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 102 merekam jelas praktik sihir yang telah ada sejak zaman Nabi Sulaiman.
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ)
Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
Hukum Santet dalam Islam
Islam menghukumi tindakan santet sebagai dosa besar yang berujung pada kesyirikan. Darojat menjelaskan, dalam ritual sihir, pada dukun akan merapalkan jampi-jampi yang memuji jin penguasa. Tindakan ini jelas menyekutukan Allah.
Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang merusak (dosa besar). Para sahabat bertanya, ‘Apa saja ketujuh perkara itu wahai Rasulullah?’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Syirik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sihir, membunuh seseorang yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kecuali dengan jalan yang benar, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh zina terhadap perempuan-perempuan mukmin.”
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, barangsiapa melakukan perbuatan syirik akan mendapatkan dosa dan azab yang pedih. Hal ini tertuang dalam surah An-Nisa ayat 48 yang berbunyi:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
Cara Berlindung dari Santet
Darojat mengamini jika tidak semua orang dapat dimasuki santet. Dirinya menyebut ada dua kriteria orang yang tidak mudah diserang santet, yakni orang yang sabar dan penuh kasih terhadap sesama.
Sebaliknya, ada beberapa penyebab mengapa manusia mudah mengalami santet atau gangguan jin, yakni amarah yang meluap-luap, ketakutan yang teramat besar, menuruti hawa nafsu, hingga kelalaian yang melenakan.
Darojat menyebut ruqyah menjadi cara untuk melawan santet atau serangan sihir. Seseorang yang mengalami gangguan sihir atau santet dapat melakukan ruqyah secara mandiri.
Adapun beberapa bacaan kerap digunakan untuk menangkal sihir atau santet adalah surah An-Nas, Al-Falaq, dan Ayat Kursi. Surah An-Nas dan Al-Falaq merupakan bacaan Al-Mu’awwidzatain. Kedua surah tersebut merupakan bacaan untuk memohon perlindungan kepada Allah.
“Dua surah yang berkaitan dengan perlindungan karena ada kata ‘audzu’ yang berarti ‘aku berlindung’,” jelas Darojat.
Sedangkan Ayat Kursi memiliki keutamaan dalam menangkal sihir. Menukil buku Allah The Center of Life karya Haryanto, Ayat Kursi mampu menangkal sihir, santet, hingga pelet.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan sabda Rasulullah SAW. Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab:
“Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah?” Ubay menjawab, “Ayat kursi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata, “Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki.” (HR. Muslim).
Darojat menjelaskan, Ayat Kursi merupakan ayat yang spesial karena merupakan upaya preventif untuk menangkal perlindungan sebab mengandung nilai-nilai ketauhidan di dalamnya. Ayat Kursi juga dapat berfungsi sebagai doa untuk meruqyah orang-orang mengalami serangan jin.
Dirinya juga menekankan untuk memperbanyak zikir sebagai upaya memohon perlindungan kepada Allah ta’ala. “Kadang-kadang ada yang menganggap remeh karena doa dianggap sunah. Padahal doa itu bagian dari perlindungan,” kata dia.
Namun, jika gangguan tersebut sangat parah dan mengancam keselamatan korban, maka sangat dianjurkan untuk meminta bantuan dari pembimbing rohani atau mualij.
Penulis: Gede Arga Adrian
Editor: Al Habiib Josy Asheva
Sumber: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Discussion about this post