Academiamu
No Result
View All Result
Sabtu, Mei 24, 2025
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
Subscribe
Academiamu
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
No Result
View All Result
Academiamu
No Result
View All Result
Home Info Kampus

Dosen Berkarya Kaji Tuntas Senyawa Bioaktif Padi Pengontrol Penyakit Metabolik

by academiamu
Oktober 2, 2021
in Info Kampus, Sainstekno
Reading Time: 2 mins read
A A
Dosen Berkarya Kaji Tuntas Senyawa Bioaktif Padi Pengontrol Penyakit Metabolik
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Program Dosen Berkarya (DOKAR) yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Smart Molecules of Natural Genetic Resources Universitas Brawijaya (SMONAGENES-UB) dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi), kembali melaksanakan webinar keempatnya pada Jumat (17/09/2021). Pada Webinar ke empat ini, program DOKAR dihadiri oleh 40 peserta dengan mengundang dua pemateri dari UB yakni, Prof. Dra. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D dan Anna Safitri, S.Si, M.Sc., Ph.D.

Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dra. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D yang berjudul “Antosianin Padi Berpigmen sebagai Nutrisi Sehat Mengontrol Penyakit Metabolik”. Dijelaskan Prof. Fatchiyah, Antosianin merupakan suatu pigmen tumbuhan yang dapat larut dalam air dan termasuk ke dalam golongan flavonoid. Adapun jenis antosianin yang umum ditemukan pada tumbuhan diantaranya cyanidin, peonidin, pelargonidin, petunidin, dan malvidin.

RelatedPosts

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

“Antosianin dikenal sebagai kandungan bahan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan karena sifatnya yang anti-diabetes, anti-obesitas, anti-inflamasi, dan masih banyak lagi, sehingga dapat digunakan untuk mengontrol berbagai macam penyakit metabolik, salah satunya ialah obesitas dan penyakit hiperkolesterol,” jelas guru besar FMIPA ini.

Untuk mengetahui kandungan antosianin pada padi berpigmen, Prof. Fatchiyah bersama dengan Pusat Studi SMONAGENES melakukan identifikasi dan analisis genetic background, serta profiling genomik, fitokimia, dan aktivitas antioksidan dari berbagai macam jenis padi berpigmen yang tersebar di Indonesia untuk mengetahui gen-gen dominan, hubungan kekerabatan, serta aktivitas enzim dan antioksidan dari masing-masing padi berpigmen. Sehingga dapat diketahui kegunaannya bagi tubuh.

Untuk mengetahui fungsi dari antosianin tersebut, Prof. Fatchiyah dan tim melakukan uji fungsi secara in vivo dengan menggunakan animal model dislipidemia dan profiling transkriptomik dari gen C/EBPa, FABP4, dan PPARg beras hitam dengan hasil uji yang sangat baik dimana terjadi penurunan penumpukkan lemak dan kolesterol jahat. Sedangkan kandungan antosianin pada beras merah dapat menetralisir faktor pemicu penyakit diabetes. Ini menandakan bahwa kandungan antosianin dalam beras berpigmen sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan dapat digunakan sumber pangan bernutrisi.

Sementara itu pemateri kedua yaitu Anna Safitri, S.Si., MSc., PhD yang menyampaikan materi “Teknologi Mikroenkapsulasi untuk Bahan Alam”. Bahan alam adalah senyawa yang disintetis oleh sel dan organisme hidup yang sering digunakan sebagai titik awal untuk penemuan obat diikuti oleh modifikasi sintesis untuk membantu mengurangi efek samping dan meningkatkan bioavailabilitasnya. Adapun mikroenkapsulasi merupakan teknologi untuk melapisi suatu zat ini dari bahan alam dengan suatu lapisan dinding polimer sehingga menjadi partikel kecil berukuran mikro.

Anna menjelaskan bahwa dengan teknik mikroenkapsulasi dapat melindungi zak aktif yang dienkapsulasi terhadap degradasi, mengontrol laju pelepasan bahan aktif, mencegah adanya perubahan bau dan warna, serta masih banyak lagi keuntungan dari teknik mikroenkapsulasi. Polimer yang digunakan untuk proses enkapsulasi umumnya adalah polisakarida dan protein, misalnya maltodekstrin, gum arabik, kitosan, serta alginate.

Secara umum, teknik pembuatan mikrokapsul dibedakan menjadi dua metode utama, yakni metode fisik atau mekanik dan metode kimia. Metode fisik/mekanik dapat dilakukan dengan cara pengeringan semprot (spray drying), pendinginan semprot (spray chilling), dan ekstrusi. Sementara itu, untuk metode kimia dilakukan dengan cara koaservasi. Ia juga mengungkapkan bahwa pembuatan mikrokapsul dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pangadukan, kecepatan pengadukan, suhu, konsentrasi bahan inti, konsentrasi penyalut, serta jenis penyalut. [UB]

Tags: SainsUB

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN

Popular News

  • Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    1225 shares
    Share 490 Tweet 306
  • Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T Guru Besar Termuda di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    454 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Peran Statistika Dalam Era Digital

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • Dirjen Pendidikan Tinggi : Mahasiswa Kembali Beraktivitas di Kampus

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • WANITA BERKERUDUNG ITU PENDIRI UNIVERSITAS PERTAMA DI DUNIA

    280 shares
    Share 112 Tweet 70

Recent News

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

Mei 21, 2025
Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Maret 31, 2025

Kategori

  • Advetorial
  • blog
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

ACADEMIAMU

“Berita Academia Nomor Satu Di Indonesia.”

 

“The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.”

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif

No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepage
    • Beranda
    • Advetorial
    • Info Kampus
    • Inspirasi
    • Internasionalnews
    • Opini
    • Sainstekno
    • Sosok
    • Tokoh

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif