Kelompok minat Undip Young Entrepreneur (UYE) berupaya mendorong kaum milenial dan mahasiswa agar mahasiswa melek investasi dan finansial melalui berbagai kegiatan, di antaranya dengan menggelar webinar “Pentingnya Berinvestasi Bagi Anak Muda”. Melalui webinar yang dilakukan secara daring, diperkenalkan berbagai model investasi baik yang ada di pasar modal seperti saham, reksadana, dan obligasi; serta model investasi lain yang ada.
Ketua Panitia Webinar UYE 2021, Ananda Citra, berharap melalui kegiatan ini bisa bermanfaat meningkatkan pengetahuan tentang wirausaha bagi mahasiswa, suatu pengetahuan yang penting untuk dikuasai para mahasiswa di era sekarang. Pengetahuan tentang investasi dan literasi finansial, kata dia, merupakan bagian penting dalam kewirausahaan, termasuk untuk menyusun strategi dalam berbisnis.
“Sebagai komunitas wirausaha, kami hadir melalui berbagai kegiatan termasuk webinar. Tujuannya, supaya para mahasiswa memiliki ruang berdiskusi mengenai bisnis dan kewirausaan. Karena di era pandemi, kegiatan kita lakukan secara online,” kata Ananda Citra.
UYE selain berperan sebagai komunitas kewirausahaan, juga didedikasikan sebagai wadah aspirasi dan diskusi bagi mahasiswa wirausaha Undip untuk menambah pengatahuan dan pengalaman melalui kelas bisnis. Di kelompok ini mahasiswa ditempa menjadi calon wirausaha yang mumpuni, mampu beradaptasi, dan cermat membaca peluang.
Sebagai informasi, dalam mempersiapkan calon wirausaha UYE selain membentuk kelas bisnis, juga memberikan mentoring dan coaching kepada anggotanya. Untuk kelas bisnis dibagi menjadi dua, yaitu kelas umum dan kelas khusus. Kelas umum dilaksanakan dalam bentuk webinar dan kelas khusus dilaksanakan dalam bentuk pelatihan bisnis dengan metode mentoring dan coaching.
Webinar “Pentingnya Berinvestasi Bagi Anak Muda” yang digelar pada Minggu (31/10/2021) menghadirkan Co Founder Ngerti Saham, Frisca Devi Choirina. Eksekutif yang juga alumni Universitas Diponegoro ini mengatakan, prinsip dasar investasi adalah mendapatkan nilai yang meningkat secara terus menerus, dan harus lebih besar dari inflasi. Kalau tidak, uang yang kita miliki akan tergerus inflasi.
Memang, kata Frisca, selain inflasi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam investasi, yakni potensi. Berbicara inflasi adalah berbicara kini, namun potensi menyangkut prospek. “Sekarang ini momentum yang tepat buat teman-teman mulai belajar berinvestasi. Ketika nanti teman-teman mulai konsisten dan sudah investasi kecil-kecilan mulai dari muda, ketika punya modal yang cukup sudah lincah,” ujarnya.
Pemahaman mengenai potensi inilah yang perlu dibangun anak-anak muda sekarang ini agar ke depan investasi dapat berkembang. Mindset investasi perlu dibangun, karena seringkali kita tidak konsisten dalam berinvestasi. Banyak orang yang berhenti berinvestasi di tengah-tengah jalan.
“Jangan sampai uang tidak digunakan untuk investasi tapi malah tergerus inflasi karena dikonsumsi di masa sekarang. Investasi tidak harus tanah, rumah dan yang mahal-mahal lainnya. Kita sebagai mahasiswa bisa mulai dari sekarang. Misal modal minim karena masih jadi mahasiswa maka pasar modal adalah jawabannya,” ungkap dia.
Dia menyarankan, agar umur investasinya panjang, sebaiknya pelaku punya tujuan finansial. Artinya, menjadikan investasi sebagai kendaraan menuju tujuan-tujuan finansial. Diingatkan bahwa investasi butuh tujuan, ada yang ingin dicapai. Setidaknya, setelah lulus kita punya simpanan untuk menghidupi diri sendiri sampai punya pekerjaan tetap. “Tujuan kita adalah melatih konsistensinya dulu. Inti dari investasi adalah tidak rugi, jadi harus punya target dan disiplin dengan aturan yang kita buat sendiri jadi tidak serakah dan nantinya tidak ada penyesalan,” tukasnya. (tim humas Undip)
Baca Juga : Memetik Inspirasi Strategi menjadi Guru Besar dari Profesor Muda IPB University
Discussion about this post