Awal Oktober lalu, Yayasan Nobel memberikan penghargaan Nobel Ekonomi untuk tiga akademisi sekaligus ekonom Amerika Serikat, yaitu David Card, Joshua D. Angrist, dan Guido Imbens. Ketiga akademisi tersebut berhasil mencetuskan metode eksperimen alami dalam menjawab beragam pertanyaan sentral di masyarakat.
Menurut Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr. R. Muhammad Purnagunawan, melalui eksperimen alami, ketiga pemenang Nobel Ekonomi tersebut berhasil merevolusi metode penelitian empiris dalam ilmu ekonomi. Ketiganya berhasil membuktikan hubungan sebab-akibat dari berbagai variabel dan kebijakannya.
“Ketiga bisa dengan kredibel dan yakin mengubungkan bagaimana analisis hubungan dari variabel yang diamati,” kata Purna pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Revolusi Eksperimen Alamiah dan Nobel Ekonomi 2021” yang digelar Dewan Profesor Unpad, Sabtu (20/11/2021).
Purna memaparkan, eskperimen alami berguna dalam mengeksploitasi data dengan kebijakan yang ada. Tiga ekonom tersebut bisa memastikan bahwa hubungan yang diamati betul-betul merupakan hubungan sebab-akibat (kausalitas), bukan sekadar kebetulan belaka.
Metode ini, bisa mengisolasi data, sehingga riset bisa memastikan data yang diamati betul-betul merupakan efek dari kebijakan yang diterapkan pemerintah. Salah satu riset yang sudah dilakukan Card adalah menganalisis data apakah kenaikan upah minimum dapat menurunkan tingkat penyerapan tenaga kerja di AS.
“Hampir semua ekonom AS saat itu hampir punya konsesus bahwa setiap kenaikan upah minimum menurunkan tingkat penyerapan tenaga kerja. Konsesus ini dibantah oleh Card. Ia tidak mengambil bahwa apa yang ada di teori bisa apply terhadap semua keadaan,” kata Purna.
Lebih lanjut Purna menjelaskan, eksperimen alami berbeda perlakuan dengan uji acak. Variabel yang ingin diamati oleh periset benar-benar muncul dari luar, sehingga tidak ada peran manipulasi data dan penanganan treatment yang diberikan. “Eksperimen yang ada benar-benar natural, sehingga tidak bisa dikontrol oleh peneliti,” tambahnya.
Melalui metode ini, banyak pertanyaan dasar dalam ekonomi yang bisa dipecahkan, di antaranya korelasi antara tingkat pendidikan dengan upah yang diterima. Purna mengatakan, sejak metode ini diperkenalkan, penggunaan metode ini meningkat signifikan dan banyak diadopsi oleh orang.(Unpad)
Baca Juga : FKH IPB University Kenalkan Aneka Unggas dan Burung Eksotis
Discussion about this post