Kesadaran akan perubahan iklim dan degradasi lingkungan merupakan isu yang sangat penting yang mempengaruhi kehidupan orang-orang di seluruh dunia. IPB University berkomitmen menjadi bagian dari solusi melalui penelitian dan aksi nyata yang melibatkan pemangku kepentingan. Alumni Fakultas Geofisika dan Meteorologi IPB University dan Kepala Divisi Kebijakan Bencana Pusat Studi Bencana IPB University, Ikrom Mustofa, banyak berinvestasi dalam pemberdayaan gerakan pemuda untuk perubahan iklim.
Ikrom adalah pendiri Generasi Cerdas Iklim (GCI), sebuah yayasan yang namanya diterjemahkan menjadi “Generasi Cerdas Iklim”. GCI adalah gerakan pemuda sosial yang didirikan pada tahun 2015 yang berfokus pada pendidikan perubahan iklim dan mitigasi dan adaptasi bencana, pengabdian masyarakat, dan pelatihan kebencanaan. Menyusul kontribusi Ikrom di bidang ini, ia ditunjuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai perwakilan Indonesia pada dialog ASEAN Youth on Climate Action Initiative (ASEANYouCan) yang digelar secara virtual pada 15-17 Oktober 2021. Ia didampingi oleh Pamela Ayu Andrea JS, alumnus Jurusan Manajemen Hutan IPB University yang juga merupakan delegasi Indonesia pada ajang bergengsi tersebut.
Dialog tersebut diselenggarakan oleh Brunei Darussalam untuk menyediakan platform bagi kaum muda untuk mendiskusikan ide dan berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dalam menerapkan strategi iklim ASEAN. Acara ASEANYouCan ini juga memberikan kesempatan bagi pemuda ASEAN untuk berjejaring dan membangun landasan untuk kolaborasi di masa depan. Topik utama diskusi adalah peran pemuda dalam meminimalkan emisi karbon melalui promosi inovasi hijau dan solusi berbasis alam, serta pengarusutamaan perubahan iklim dalam pendidikan dan masyarakat umum. Dialog ini menghasilkan Deklarasi Bandar Seri Begawan yang dideklarasikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-16 tentang Lingkungan Hidup. Ikrom sendiri terpilih mewakili pemuda ASEAN dalam menyampaikan pernyataannya di hadapan para menteri negara ASEAN yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam acara terpisah yang digelar pada 30 Oktober lalu, Ikrom juga menerima Penghargaan Mata Garuda Bidang Lingkungan yang diserahkan pada Pekan Dana Wakaf Indonesia untuk Pendidikan (LPDP) 2021, acara tahunan yang diselenggarakan oleh yayasan beasiswa Kementerian Keuangan RI. Penganugerahan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara yang melibatkan para penerima beasiswa LPDP, alumni, peneliti, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk berkolaborasi dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Mate Garuda Prize sendiri selalu menjadi penghargaan yang sangat dinanti yang dibuat untuk menunjukkan apresiasi atas kontribusi penerima LPDP di bidangnya masing-masing.
Ikrom yang telah menyelesaikan studi pascasarjana di Universitas Wageningen dan program Penelitian Ilmu Lingkungan, berpendapat bahwa praktik iklim yang cerdas harus dilakukan, terutama oleh generasi muda di bidang apa pun. Dia menjelaskan bahwa ini diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengarusutamakan perubahan iklim ke dalam aksi iklim adaptif. (IPB) (ASEANYouCan 2021)
Baca Juga : Sebanyak 79 Mahasiswa Unpad Ikuti Program Pejuang Muda Kampus Merdeka
Discussion about this post