Menjaga standarisasi dan mutu pendidikan adalah tugas utama bagi sebuah perguruan tinggi. Hal itu pun yang selalu dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam setiap tahunnya. Di tahun ini, UMY berhasil meraih penghargaan SNI Award 2022 pada kategori perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Asesmen dan penilaian SNI Award terhadap UMY sendiri telah dilakukan pada 14-15 September yang lalu oleh BSN. Kemudian pengumuman dan penerimaan penghargaan dilakukan pada Rabu (30/11) kemarin, bertempat di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung B.J. Habibie – BRIN, Jakarta.
Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM, Wakil Rektor Bidang Akademik UMY yang menerima langsung penghargaan SNI Award 2022 untuk UMY, mengungangkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih UMY dalam SNI Award 2022. “Tahun ini UMY pertama kali mengikuti SNI Award dan alhamdulillahnya kami juga meraih penghargaan dengan mendapat piala perunggu pada kategori organisasi pendidikan. Tentu hal ini menjadi sebuah awal yang baik bagi UMY,” ujar Sukamta saat dihubungi pada Kamis (1/12).
Diikuti kurang lebih 230 peserta dari berbagai perusahaan, organisasi pendidikan, maupun usaha mikro menengah dan kecil, SNI Award yang ke -17 ini merupakan sebuah pemberian penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia bagi organisasi yang menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten, berkinerja tinggi, memiliki kemampuan mengelola dinamisasi perubahan dan melakukan transformasi yang diperlukan secara tepat.
Dari berbagai standar penilaian dalam SNI Award, Sukamta menjelaskan bahwa di UMY sendiri sudah menerapkan dua standar yaitu SNI ISO 9001:2015 dan SNI ISO 27001:2013 “Pada SNI ISO 9001 terkait standar manajemen mutu, sejak 2018 UMY menerapkan sistem manajemen mutu pendidikan yang diintegrasikan dengan sistem penjamin mutu internal UMY versi kemendikbud. Sedangkan untuk SNI ISO 27001:2013 terkait standar sistem manajemen keamanan informasi, UMY menerapkan standar tersebut sebagai pedoman kerja Lembaga Sistem Informasi dalam mengelola dan menjaga segala keamanan data informasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Sukamta menjelaskan bahwa ada tiga aspek utama yang turut mengarahkan kriteria penilaian dalam SNI Award ini. “Tiga hal tersebut adalah penerapan ISO SNI, konsistensi penerapan ISO SNI, dan dampak positif dari ISO SNI sendiri. Karena UMY sudah menerapkan dua ISO SNI, maka kami hanya perlu menjaga konsistensi dan dampak dari standar tersebut,” tambahnya.
Bentuk konsistensi UMY pada SNI ISO 9001:2015 dan SNI ISO 27001:2013 ini terlihat dari penerapan standar tersebut di seluruh unit kerja di UMY dari tahun ke tahun, dimana nantinya setiap tahun akan diadakan pelaksanaan audit internal yang diikuti tinjauan manajemen untuk peningkatan hasil audit. Konsistensi UMY dalam melakukan audit internal dan tinjauan manajemen akan berdampak pada hasil nilai akreditasi program studi maupun akreditasi universitas yang mengacu pada SNI ISO 9001:2015. Sedangkan untuk dampak dari penerapan SNI ISO 27001:2013 tersebut adalah sistem keamanan database UMY aman karena sampai sekarang belum pernah terjadi kebobolan data.
Melalui capaian UMY dalam SNI Award 2022 ini, Sukamta berharap agar ke depannya UMY dapat meraih piala perak ataupun emas. “Saya berharap di tahun berikutnya kami bisa masuk SNI Award lagi dan memperoleh piala perak ataupun emas. Selain itu, kami harapkan dengan penerapan SNI ISO 9001:2015 dan SNI ISO 27001:2013 UMY dapat meningkatkan sistem manajemen mutu pendidikannya serta meningkatkan sistem keamanan databasenya,” pungkasnya. (YA)
Discussion about this post