Academiamu
No Result
View All Result
Rabu, Mei 14, 2025
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
Subscribe
Academiamu
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
No Result
View All Result
Academiamu
No Result
View All Result
Home Info Kampus

SmartFishSense, Alat Pendeteksi Nafsu Makan Ikan Inovasi dari Mahasiswa Teknik Elektro ITB

by academiamu
Juni 22, 2023
in Info Kampus, Sainstekno
Reading Time: 2 mins read
A A
SmartFishSense, Alat Pendeteksi Nafsu Makan Ikan Inovasi dari Mahasiswa Teknik Elektro ITB
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BANDUNG, itb.ac.id – Sejumlah mahasiswa Teknik Elektro dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) menggagas sebuah teknologi bernama SmartFishSense yang mampu mendeteksi nafsu makan ikan di dalam kolam atau tambak secara otomatis. Karya yang dibuat oleh Agape D’sky (EL ’19), Oktavian Putra Masyiakh (EL ’19), dan Alsandi S.D.E Tarigan (EL ’19) ini merupakan salah satu tugas akhir yang dipamerkan dalam pameran Tugas Akhir Teknik Elektro bertajuk “Electrical Engineering Days 2023″ di Aula Timur, Kampus ITB Ganesha pada Senin (6/6/6/2023) sampai Kamis (8/6/2023)

Salah satu anggota tim, yaitu Agape menjelaskan bahwa SmartFishSense merupakan sistem pendeteksi nafsu makan ikan yang bertujuan untuk memantau perilaku ikan di kolam atau tambak secara real-time, sehingga pengguna dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memberikan pakan ikan. Akibatnya, jumlah pakan yang diberikan akan sesuai dengan kebutuhan ikan dan tidak terbuang sia-sia.

RelatedPosts

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Soal Daya Beli Melemah di Masyarakat, Ini Kata Pakar Ekonomi UM Surabaya

”Alat yang kami buat ini terdiri dari beberapa komponen, di antaranya adalah akselerometer dan webcam. Kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, tetapi keduanya tetap dibutuhkan untuk mendeteksi stimulus dari ikan-ikan ketika membutuhkan makanan,” ujarnya.

Pada dasarnya, komponen akselerometer pada sistem ini akan ditempatkan terapung di atas air kolam atau tambak pada lokasi tempat ikan diberikan pakan. Nantinya, alat ini akan berperan sebagai sensor yang mampu mendeteksi pergerakan air akibat perilaku ikan yang berkumpul di wilayah tersebut. Metode ini diterapkan karena biasanya ikan yang memerlukan makanan akan berkumpul disuatu tempat dimana pakan diberikan sehingga pergerakan air di lokasi tersebut akan berbeda dibandingkan lokasi yang lain.

“Selain akselerometer, sistem kami juga menggunakan kamera berupa webcam yang akan ditempatkan di atas kolam. Kamera ini akan menyorot lokasi-lokasi di mana ikan akan mendapatkan makanan. Kemudian, hasil data dari akselerometer dan webcam ini akan diteruskan menuju Rasberry Pi 4 Model B dimana alat ini akan memproses data tersebut secara deep learning sehingga mampu menghasilkan ouput data yang menunjukkan ikan tersebut lapar atau tidak,” ujarnya.

Dari hasil penerjemahan proses deep learning tersebut, teknologi ini akan meneruskan data yang diambil ke dalam sebuah server yang akan secara otomatis akan membuat alat memberikan pakan kepada ikan jika data yang diterima menunjukkan ikan lapar.

Adapun proses ini akan terus beriterasi hingga kondisi ikan kenyang dan data yang diterima oleh server menghasilkan output di mana ikan tersebut tidak lapar. Kondisi tersebut akan ditandai dengan kondisi pergerakan air di lokasi pakan yang cenderung kembali stabil karena ikan-ikan yang tadinya berkumpul di lokasi tempat pakan kembali menyebar ke seluruh kolam.

Agape berharap bahwa karya yang dibuat oleh mereka bisa dikembangkan untuk skala yang lebih luas lagi agar tujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas bisa tercapai.

“Selain itu, efisiensi dari penggunaan pakan dalam peternakan-peternakan ikan yang ada di Indonesia bisa meningkat karena jumlah pakan yang terbuang sia-sia dapat diminimalkan,” pungkasnya.

Reporter: Nur Rama Adamas (Teknik Sipil, 2020)

Tags: ITB

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN

Popular News

  • Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    1223 shares
    Share 489 Tweet 306
  • Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T Guru Besar Termuda di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    454 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Peran Statistika Dalam Era Digital

    305 shares
    Share 122 Tweet 76
  • Dirjen Pendidikan Tinggi : Mahasiswa Kembali Beraktivitas di Kampus

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • WANITA BERKERUDUNG ITU PENDIRI UNIVERSITAS PERTAMA DI DUNIA

    280 shares
    Share 112 Tweet 70

Recent News

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Maret 31, 2025
Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep

Maret 25, 2025

Kategori

  • Advetorial
  • blog
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

ACADEMIAMU

“Berita Academia Nomor Satu Di Indonesia.”

 

“The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.”

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif

No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepage
    • Beranda
    • Advetorial
    • Info Kampus
    • Inspirasi
    • Internasionalnews
    • Opini
    • Sainstekno
    • Sosok
    • Tokoh

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif