Academiamu
No Result
View All Result
Sabtu, Mei 24, 2025
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
Subscribe
Academiamu
  • Beranda
  • Advetorial
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh
No Result
View All Result
Academiamu
No Result
View All Result
Home Info Kampus

Soal Daya Beli Melemah di Masyarakat, Ini Kata Pakar Ekonomi UM Surabaya

by academiamu
Maret 24, 2025
in Info Kampus, Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
Soal Daya Beli Melemah di Masyarakat, Ini Kata Pakar Ekonomi UM Surabaya
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Penurunan daya beli masyarakat Indonesia menjadi perhatian serius pada awal tahun 2025, bahkan hal ini mencerminkan sebuah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Meski pemerintah mengklaim deflasi sebagai keberhasilan dengan penurunan harga komoditas, kenyataannya, deflasi ini lebih dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat. 


Fatkur Huda Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengatakan, berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Februari 2025 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut, dengan tingkat deflasi bulanan (month-to-month) sebesar -0,48%  dan deflasi tahunan (year-on-year) sebesar -0,09%, dengan komoditas yang paling banyak berkontribusi pada deflasi antara lain tarif listrik, beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, dan cabai merah. BPS mencatat bahwa kondisi ini menjadi deflasi tahunan pertama dalam 25 tahun terakhir. 

RelatedPosts

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Mudik Jarak Jauh, Dosen UM Surabaya: Ini Tanda dan Cara Mengatasi Microsleep


“Hal ini menunjukkan adanya penurunan konsumsi masyarakat secara signifikan, yang biasanya menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di bulan Ramadan,”ujar Fatkur Senin (24/3/25)
Kata Fatkur kondisi ini juga diperkuat oleh tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 77.965 tenaga kerja kehilangan pekerjaan, dengan tambahan 3.325 orang terdampak PHK pada Januari 2025. Bahkan, PHK massal di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) per 1 Maret 2025 menyebabkan lebih dari 10.000 karyawan kehilangan sumber pendapatan mereka. 


Lebih lanjut, kata Fatkur kondisi ini akan memberikan pengaruh terhadap meningkatnya angka pengangguran, sehingga masyarakat merasa cemas dan dengan terpaksa akan semakin banyak mengurangi konsumsi dan hanya akan berfokus pada kebutuhan pokok. 


“Kita tau bahwa konsumsi rumah tangga memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika kemudian konsumsi melemah, maka permintaan agregat menurun, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,”jelas Fatkur. 


Menurut Fatkur hal ini bisa dilihat berdasarkan data dari  Mandiri Spending Index (MSI) yang menunjukkan penurunan signifikan pada sektor belanja non-esensial, dengan porsi belanja hiburan, olahraga, dan rekreasi turun dari 7,7% menjadi 6,5%, sementara belanja supermarket meningkat ke 15,9%, mengindikasikan peralihan ke kebutuhan dasar. 


“Fenomena ini dikenal sebagai precautionary saving, di mana masyarakat lebih memilih menyimpan uang sebagai bentuk antisipasi ketidakpastian ekonomi di masa depan yang kemudian berdampak pada pola konsumsi,”jelasnya. 


Terakhir, Fatkur menegaskan pemerintah harus andil untuk meningkatkan daya beli masyarakat, mengingat pentingnya konsumsi dalam menjaga stabilitas ekonomi, sehingga diperlukan langkah-langkah konkret untuk mendorong daya beli masyarakat. Misal dengan pemberian insentif fiskal bagi dunia usaha untuk menghindari PHK lebih lanjut, memberikan bantuan sosial bagi kelompok ekonomi rentan, serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan sektor ritel dan UMKM. 


“Tanpa langkah-langkah ini, risiko stagnasi ekonomi akan semakin besar yang kemudian dapat memperburuk kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,”pungkasnya. 

Sumber : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Tags: UMSurabaya

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN Lembaga Bimbingan Belajar CLeFUN

Popular News

  • Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    Keadaan VUCA Menjadi Semakin BANI

    1225 shares
    Share 490 Tweet 306
  • Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T Guru Besar Termuda di Perguruan Tinggi Muhammadiyah

    454 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Peran Statistika Dalam Era Digital

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • Dirjen Pendidikan Tinggi : Mahasiswa Kembali Beraktivitas di Kampus

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • WANITA BERKERUDUNG ITU PENDIRI UNIVERSITAS PERTAMA DI DUNIA

    280 shares
    Share 112 Tweet 70

Recent News

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

HISPPI DKI JAKARTA GELAR MUSDA (Musyawarah Daerah) DI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA

Mei 21, 2025
Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Perjalanan Mudik Penuh Tantangan: Dari Kansas hingga Kembali ke Tanah Air

Maret 31, 2025

Kategori

  • Advetorial
  • blog
  • Info Kampus
  • Inspirasi
  • Internasionalnews
  • Opini
  • Sainstekno
  • Sosok
  • Tokoh

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

ACADEMIAMU

“Berita Academia Nomor Satu Di Indonesia.”

 

“The greatest leader is not necessarily the one who does the greatest things. He is the one that gets the people to do the greatest things.”

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif

No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepage
    • Beranda
    • Advetorial
    • Info Kampus
    • Inspirasi
    • Internasionalnews
    • Opini
    • Sainstekno
    • Sosok
    • Tokoh

© 2021 Portal Berita Media Online Nasional Academiamu ~ Smart Inovatif Inspiratif